Wednesday, September 9, 2020
"A Time To Kill" Satu Penggambaran Rasisme di Bidang Hukum Yang Tidak Adil di Amerika
Jack Brigance
Akhirnya setelah benar-benar pasti bahwa sang pengacara muda itulah orang yang tepat, segeralah sang ayah, Carl Lee Harley melakukan balas dendam itu, ketika kedua pemuda berandal itu akan diadili di peradilan awal, Carl Lee segera menembakan pelurunya ke kedua berandal berkulit putih itu hingga tewas.
Begitulah kisah yang dituliskan oleh John Grisham. Dalam imajinasinya, memang masalah rasisme itu tetap ada entah sampai kapan pun di Amerika, walaupun masih banyak orang seperti Jack Brigance yang tidak peduli dengan perbedaan itu, tapi itu hanya segelintir saja. Itulah sulitnya menjalankan hukum secara adil.
Sunday, June 7, 2020
Bagaimana Cara Menulis Biografi Yang Baik dan Benar
1. Masuk dan Pahami Kehidupan Narasumber
Jika anda tahu tentang cara menulis biografi, maka mulailah dengan cara memasuki kehidupan pribadi narasumber mengenai kisah nyatanya.
Pahami dan mengertilah tentang kehidupan nyatanya, cobalah untuk semakin masuk lebih kedalam pada kehidupan narasumber.
Karena hal ini akan memberikan efek yang menarik seolah-olah kita merasakan dan mengalami juga dan dengan begitu kita bisa lancar untuk menulis. Jadi apa yang dirasakan oleh narasumber kita pun seolah-olah ikut merasakannya dan akan menulis biografi lebih hidup ceritanya.
2. Menentukan Gagasan
Yang dimaksud dengan gagasan awal dalam cara menulis biografi di sini adalah pokok inti dari cerita tersebut yang di ceritakan dari narasumber.
Untuk mendapatkan gagasan cerita yaitu dengan cara dengarkanlah saat narasumber bercerita tentang kisahnya lalu buatlah kesimpulan yang kira-kira bisa pas dengan kisahnya dan mengarah kepada apa.
Jadi istilahnya dapatkan angle yang bagus inti dari kisah biografi seseorang yang kita dalami ceritanya karena di situlah terletak poin atau gagasannya.
Dan perlu di ingat jangan mengambil gagasan yang sederhana maka nanti hasilnya akan biasa-biasa saja sehingga di anggap kurang menarik oleh pembacanya.
3. Rekam Kisah Nyatanya Kehidupan Narasumber
Yang dimaksud merekam untuk menulis biografi adalah saat ketika kita menggali cerita kisah narasumber yang bersejarah. Menggali cerita sama dengan menggali jiwa seseorang maka berusahalah untuk menyatu dan memahaminya.
Dalam seni menulis juga jangan terpaut hanya dengan cerita-cerita dasarnya saja, anda bisa menulis ceritanya yang agak mendramatisir sehingga ceritanya bisa lebih bernyawa saat dibaca.
Buatlah naskah dari hikmah-hikmah yang anda dapatkan dari setiap detail ceritanya yang menarik dan bisa dijadikan suatu pesan oleh para pembacanya.
4. Menulis Cerita Yang Mengagumkan
Di balik cerita biografi tentunya ada suatu cerita yang mengagumkan dan inilah yang termasuk dikatakan seninya menulis biografi atau cara menulis biografi.
![Cara Menulis Biografi](https://www.biografiku.com/wp-content/uploads/2019/04/Cara-Menulis-Biografi-3.jpg)
Karena ibaratnya adalah anda seorang pendongeng yang menceritakan pesan-pesan kehidupan asli dan nyata. Maka dari itu kita di tuntut untuk menulis cerita yang luar biasa dan sampai-sampai sang pembaca tidak akan bosan untuk mengulangi membaca lagi dan lagi.
Penulis wajib untuk menulis dengan cara yang bagus, cara yang bisa menyenangkan untuk di baca dan bisa membuat ketagihan pada pembacanya.
![Teks Biografi](https://www.biografiku.com/wp-content/uploads/2009/12/Teks-Biografi.jpg)
Kaidah Kebahasaan Biografi
Selanjutnya kita akan membahas Kaidah Kebahasaan Biografinya. Berikut penjelasannya :
Pronomina, dalam teks biografi terdapat “siapa” (partisipan) melakukan “apa” (peristiwa) di suatu (waktu) dan (tempat) tertentu (keterangan). Pada teks biografi partisipannya adalah seorang tokoh yang diceritakan yang terlibat pada peristiwa masa lalu.
Pengacuan, merupakan merupakan kalimat pengganti yang mendapatkan arti memberikan penegasan pada kalimat sebelumnya yang diacunya.
Partisipan Manusia, yaitu orang yang ikut serta dalam kegiatan suatu cerita yang merupakan tokoh lain dalam cerita.
Konjungsi Temporal, adalah kata hubung yang menunjukkan urutan waktu kejadian, misalnya saat itu, saat itu, lalu, ketika, kemudian, dan lain-lain. Namun tidak tertutup kemungkinan penggunaan konjungsi lain pada teks tersebut seperti, tetapi, karena, dan, meskipun dan lain-lain.
Kalimat Simpleks atau Tunggal, Kalimat simpleks atau kalimat tunggal merupakan kalimat yang terdiri dari satu verba utama yang menggambarkan satu aksi, peristiwa, atau keadaan yaitu (Subjek-Predikat-*Pelengkap-*Keterangan)
Artikel diambil dari Biografiku.com. Sumber : https://www.biografiku.com/cara-menulis-biografi-yang-baik-dan-benar-dan-kaidah-kebahasaannya.
Jika anda tahu tentang cara menulis biografi, maka mulailah dengan cara memasuki kehidupan pribadi narasumber mengenai kisah nyatanya.
Pahami dan mengertilah tentang kehidupan nyatanya, cobalah untuk semakin masuk lebih kedalam pada kehidupan narasumber.
Karena hal ini akan memberikan efek yang menarik seolah-olah kita merasakan dan mengalami juga dan dengan begitu kita bisa lancar untuk menulis. Jadi apa yang dirasakan oleh narasumber kita pun seolah-olah ikut merasakannya dan akan menulis biografi lebih hidup ceritanya.
2. Menentukan Gagasan
Yang dimaksud dengan gagasan awal dalam cara menulis biografi di sini adalah pokok inti dari cerita tersebut yang di ceritakan dari narasumber.
![Cara Menulis Biografi](https://www.biografiku.com/wp-content/uploads/2019/04/Cara-Menulis-Biografi-1.jpg)
Untuk mendapatkan gagasan cerita yaitu dengan cara dengarkanlah saat narasumber bercerita tentang kisahnya lalu buatlah kesimpulan yang kira-kira bisa pas dengan kisahnya dan mengarah kepada apa.
Jadi istilahnya dapatkan angle yang bagus inti dari kisah biografi seseorang yang kita dalami ceritanya karena di situlah terletak poin atau gagasannya.
Dan perlu di ingat jangan mengambil gagasan yang sederhana maka nanti hasilnya akan biasa-biasa saja sehingga di anggap kurang menarik oleh pembacanya.
3. Rekam Kisah Nyatanya Kehidupan Narasumber
Yang dimaksud merekam untuk menulis biografi adalah saat ketika kita menggali cerita kisah narasumber yang bersejarah. Menggali cerita sama dengan menggali jiwa seseorang maka berusahalah untuk menyatu dan memahaminya.
![Cara Menulis Biografi](https://www.biografiku.com/wp-content/uploads/2019/04/Cara-Menulis-Biografi-2.jpg)
Dalam seni menulis juga jangan terpaut hanya dengan cerita-cerita dasarnya saja, anda bisa menulis ceritanya yang agak mendramatisir sehingga ceritanya bisa lebih bernyawa saat dibaca.
Buatlah naskah dari hikmah-hikmah yang anda dapatkan dari setiap detail ceritanya yang menarik dan bisa dijadikan suatu pesan oleh para pembacanya.
4. Menulis Cerita Yang Mengagumkan
Di balik cerita biografi tentunya ada suatu cerita yang mengagumkan dan inilah yang termasuk dikatakan seninya menulis biografi atau cara menulis biografi.
![Cara Menulis Biografi](https://www.biografiku.com/wp-content/uploads/2019/04/Cara-Menulis-Biografi-3.jpg)
Karena ibaratnya adalah anda seorang pendongeng yang menceritakan pesan-pesan kehidupan asli dan nyata. Maka dari itu kita di tuntut untuk menulis cerita yang luar biasa dan sampai-sampai sang pembaca tidak akan bosan untuk mengulangi membaca lagi dan lagi.
Penulis wajib untuk menulis dengan cara yang bagus, cara yang bisa menyenangkan untuk di baca dan bisa membuat ketagihan pada pembacanya.
![Teks Biografi](https://www.biografiku.com/wp-content/uploads/2009/12/Teks-Biografi.jpg)
Kaidah Kebahasaan Biografi
Selanjutnya kita akan membahas Kaidah Kebahasaan Biografinya. Berikut penjelasannya :
Pronomina, dalam teks biografi terdapat “siapa” (partisipan) melakukan “apa” (peristiwa) di suatu (waktu) dan (tempat) tertentu (keterangan). Pada teks biografi partisipannya adalah seorang tokoh yang diceritakan yang terlibat pada peristiwa masa lalu.
Pengacuan, merupakan merupakan kalimat pengganti yang mendapatkan arti memberikan penegasan pada kalimat sebelumnya yang diacunya.
Partisipan Manusia, yaitu orang yang ikut serta dalam kegiatan suatu cerita yang merupakan tokoh lain dalam cerita.
Konjungsi Temporal, adalah kata hubung yang menunjukkan urutan waktu kejadian, misalnya saat itu, saat itu, lalu, ketika, kemudian, dan lain-lain. Namun tidak tertutup kemungkinan penggunaan konjungsi lain pada teks tersebut seperti, tetapi, karena, dan, meskipun dan lain-lain.
Kalimat Simpleks atau Tunggal, Kalimat simpleks atau kalimat tunggal merupakan kalimat yang terdiri dari satu verba utama yang menggambarkan satu aksi, peristiwa, atau keadaan yaitu (Subjek-Predikat-*Pelengkap-*Keterangan)
Artikel diambil dari Biografiku.com. Sumber : https://www.biografiku.com/cara-menulis-biografi-yang-baik-dan-benar-dan-kaidah-kebahasaannya.
Friday, May 29, 2020
Motor Baru
Akhirnya masalah Niko
berdesak-desakan naik bis ketika berangkat dan pulang kuliah teratasi, juga
masalah Niko bertemu dengan seniornya yang bernama Pina di dalam bis tidak muncul lagi karena dia tidak pernah
bertemu lagi dengannya di dalam bus. Niko bernapas lega, karena tidak ada
ketakutan harus menjadi guru.
Siang itu
sehabis usai kuliah...
Terdengar seseorang memanggil namanya
di pelataran parkir kampus. Niko celingak-celinguk siapa gerangan yang memangil
namanya. Ternyata Pina. Niko ingin berlari namun motor yang dia kendarai itu
berat, jadi dia pasrah saja hingga akhirnya Pina tepat berada di depannya. Kata
Pina, “Hei, Niko. Apa kabar? Aku udah cari kamu beberapa hari ini, tapi baru
hari ini aku ketemu kamu.”
“Kabar
baik, Nik. Aku mau kasih tahu kamu, kalau tempat kursusku sudah sangat butuh
guru bahasa Inggris. Aku jadi ingat kamu. Besok kamu datang ya ke tempat
kursusku,” kata Pina sambil memberikan kartu namanya yang ada alamat tempat
kursusnya.
Aliran
darah Niko berhenti sesaat. Pucat mendadak, katanya dalam hati, “Ya Tuhan,
kenapa aku harus menjadi seorang guru? Padahal aku sudah banyak berdosa dengan
para guruku dahulu. Aku tidak mau terkena kutukan dan karma, ya Tuhan.
Hindarilah aku dari segala cobaan hidup yang berat ini."
Tiba-tiba
pundak Niko ditepuk dan ternyata Pina masih di sana. Katanya sambil berlari
karena bus yang ditunggu sudah datang, di samping itu juga sebenarnya dia
menunggu Niko untuk mengajaknya ikut
dengan motor barunya tapi ternyata tidak ada tawaran itu, walaupun dia sudah
menawarkan pekerjaan kepada Niko sehingga akhirnya dia berlalu dan mengatakan,
“Sampai jumpa besok sore ya di tempat kursusku.”
Ternyata ada seseorang yang mengamati Niko dan Pina. Orang itu adalah Wati. Segera dia mendekati Niko, lalu katanya, “Nik, kenapa kamu tidak ajak Pina naik motor kamu?”
“Oh, kamu, Wati. Iya, maaf, aku juga berpikir begitu, setelah dia pergi,” jawab Niko yang agak ‘telat mikir’ ketika menghadapi situasi seperti itu.
“Jadi cowok itu harus peka, Nik. Makanya sampai sekarang kamu masih jomblo,” kata Wati sohibnya yang begitu perhatian pada Niko, namun Niko tidak pernah menanggapi apa yang disarankan Wati.
“Aku belum mau punya cewek. Aku belum sanggup berbagi uang jajanku dengannya, Wat. Apalagi sekarang ada motor. Aku harus berbagi uang jajanku dengan motorku ini. Dia juga harus dikasih makan, sedangkan uang jajanku saja pas-pasan. Makanya Tuhan tidak memberikanku ‘kepekaan’ karena kalau aku ‘peka’ si Pina sudah aku antarkan ke tempat kursusnya yang jauh di ujung langit. Jadi abis deh jatah uang jajanku untuk beli bensin,” jelas Niko berusaha menutupi semua kekurangannya di depan sohibnya, Wati.
Kata Wati dalam hati, “Emang udah dasarnya pelit, ada aja cara ‘ngeles’.”
Melihat Wati terdiam menatapnya segera Niko jadi ge-eran, katanya, “Kamu ingin aku boncengin? Ayo, enggak apa-apa deh, kalau kamu memang berharap banget aku boncengin. Aku bersedia berkorban kali ini saja. Namanya juga orang ‘ganteng.’ Selalu merasa dipojokkan oleh penggemarnya."
“Apa?
Terima kasih. Aku enggak mau menjadi salah satu penyebab kamu menderita karena
jatah uang jajan kamu terpotong gara-gara membayar bensin untuk mengantar aku,”
jawab Wati yang mulai rada ‘bete’ dengan Niko walaupun sebenarnya dia menyukai
Niko bukan hanya sebagai sahabatnya, tapi juga sebagai ‘cowok sesungguhnya’
bukan cowok ‘jadi-jadian’.
Wati
segera berlalu dari Niko, Niko jadi terheran-heran. Bagaimanakah kelanjutannya? Hanya ada di buku "Zrof Niko, Satu Metamorfosis." Silahkan dapatkan di TOKOPEDIA atau di admin 087874772266
Tuesday, May 5, 2020
Bab 6. Minta Tambahan Uang Jajan
Cuplikan dari cerita "Zrof Niko, Satu Metamorfosis."
Niko menggeleng. Bu Inda bertanya lagi, “Sudah sebegitu parahkah
kondisimu Nak, hingga tidak bisa berkata apa-apa?”
Niko mengangguk lagi. Kata bu Inda, “Okay. Mamah telepon papah sekarang ya.”
“Iya, Mah,” kata Niko akhirnya mengeluarkan suaranya setelah mamahnya bertindak segera, tidak hanya mengeluarkan janji saja, karena dia sudah terbiasa di pehape-in oleh kedua orang tuanya dan dia tidak pernah protes, sabar dalam penderitaan.
Apakah tuntutan Niko untuk dinaikan uang sakunya itu akan dikabulkan, atau bagaimana usahanya untuk mendapatkan tambahan uang sakunya? Silahkan baca novelnya yang berjudul "Zrof Niko, Satu Metamorfosis."
Silahkan wasap di 087874772266 atau dapatkan di tokopedia.
Sesampainya di rumah, Niko segera masuk ke kamarnya. Tentu saja bu Inda
terheran-heran, katanya dalam hati,”Ini anak. Main nyelonong aja. Tidak pakai
salam.”
Di dalam
kamar Niko segera meletakkan tasnya dan langsung menuju tempat tidurnya dan
merebahkan badannya. Tak lama kemudian terdengar ketukan dari pintunya. Kata
Niko dari dalam, “Itu pasti mamah. Oh, iya. Aku lupa. Enggak mengucap salam.”
Begitu pintu kamar Niko dibuka, bu
Inda terkejut karena Niko berlari ke luar pintu dan menutupnya. Kemudian
terdengar dari luar Niko berkata, “Assalamu’alaikum.”
“Wa’alaikumsalam,” jawab
bu Inda yang terbengong-bengong melihat kelakuan putranya itu.
Kata Niko,
“Maaf, Mah, tadi aku lupa ngucapin salam.”
Bu
Inda sebenarnya mau tertawa, tapi dia hanya tersenyum dan berkata, “Gak apa-apa.
Lupa itu biasa. Apalagi kalau sudah punya motor.”
Niko
terdiam sejenak, walau dia bingung dengan perkataan mamahnya itu, dia hanya
tersenyum dan berkata,”Mah, Niko lapar.”
“Oh,
iya. Kamu belum makan ya. Mamah ambilkan dulu ya. Kamu salat aja dahulu,” kata
bu Inda sambil menuju ke lemari makan untuk mengambilkan makan untuk Niko.
Akhirnya Niko segera menuju meja makan setelah
melaksanakan kewajiban lima waktunya. Di sana bu Inda sudah menunggu dengan
lauk yang sudah disediakan di atas meja makan. Niko heran melihat bu Inda yang
tiba-tiba sudah duluan duduk nangkring di ruang makan. Katanya dalam hati, “Pasti
ada sesuatu yang mau dibicarakan mamah denganku.”
“Kalau ada masalah yang kamu mau bicarakan, silakan.
Mamah siap kok jadi pendengar kamu,”kata bu Inda kepada Niko.
Niko terheran-heran, kenapa mamahnya tahu kalau
dia sedang mengalami depresi ‘berat.’ Kata Niko sambil menggeleng,”Gak, Mah.
Cuma masih belum terima kondisi terbaru.”
“Kondisi terbaru, apa?” tanya bu Inda heran.
“Kondisi motor baru, Mah,” jawab Niko.
“Kenapa dengan
motormu, Nak?” tanya bu Inda.
“Kondisi uang jajan dengan kondisi bensin yang
harus kubeli, Mah,” kata Niko sangat berharap mamahnya peka dan mau menaikkan
uang jajannya sehingga dia bisa makan dengan tenang di kantin kampus tanpa
perlu menunggu Wati untuk mentraktirnya. Apalagi sekarang Wati sedang
‘bermasalah’ dengannya. Pasti tidak akan mendapat traktiran lagi hingga ada
‘gencatan senjata.’ Jadi mau tidak mau dia harus memperjuangkan kenaikan uang
jajan kepada kedua orang tuanya sesegera mungkin agar dia tidak menderita lagi.
“Oh, jadi kamu mau uang jajannya
ditambah?” tanya bu Inda.
Niko
mengangguk. Kata bu Inda, “Nanti Mamah kasih tahu papah dulu ya.”
Niko mengangguk lagi.
Kata bu Inda, “Kok cuma anggukan. Tidak ada kata-kata sambutan lain gitu?”
Niko mengangguk lagi. Kata bu Inda, “Okay. Mamah telepon papah sekarang ya.”
“Iya, Mah,” kata Niko akhirnya mengeluarkan suaranya setelah mamahnya bertindak segera, tidak hanya mengeluarkan janji saja, karena dia sudah terbiasa di pehape-in oleh kedua orang tuanya dan dia tidak pernah protes, sabar dalam penderitaan.
Apakah tuntutan Niko untuk dinaikan uang sakunya itu akan dikabulkan, atau bagaimana usahanya untuk mendapatkan tambahan uang sakunya? Silahkan baca novelnya yang berjudul "Zrof Niko, Satu Metamorfosis."
Silahkan wasap di 087874772266 atau dapatkan di tokopedia.
Tuesday, April 28, 2020
Bab 4. Ngeredit atau Cash?
Cuplikan dari cerita Zrof Niko, Satu Metamorfosis
Semenjak Niko
memproklamirkan dirinya ingin motor, tugas pak Zayn jadi bertambah. Dia harus
mencari info tentang motor yang bagus dan aman untuk putra tercintanya itu.
Untung saja Niko tidak mendesaknya untuk cepat membelikan motor. Jadi pak Zayn
bisa bernapas dengan lega. Bagaimana dengan Nikonya sendiri? Apakah benar dia
pasrah begitu saja hingga saatnya dibelikan motor oleh papahnya ?
Ternyata
apa yang pembaca bayangkan tidak seperti apa yang pembaca abaikan. Sejak Niko
mengutarakan keinginannya untuk punya motor, Niko semakin gencar berdoa
terutama doa di tengah malam ketika salat tahajjud. Doanya:
Ya Tuhan...
Gerakkanlah hati Papah untuk segera membelikan aku
sebuah motor,
Motor yang bagus tapi murah dan enak dipakai baik
untuk digunakan sendiri,
Maupun untuk digunakan sebagai ojek online jika
aku
sedang kekurangan uang untuk keperluan kuliah dan
makanku di kampus
Ya Tuhan...
Kabulkanlah doaku ya Tuhan
Engkau tahu kalau aku sayang dan berbakti pada
orang tuaku
Keluarkanlah jatah rezeki untuk anak saleh kepadaku.
Amin YRA
Ikuti terus kisah Zrof Niko, Satu Metamorfosis.. Juga bisa didapat selengkapnya di dalam buku Zrof Niko, Satu Metamorfosis.
Hubungi admin FL Online Bookstore di wasap 087874772266
Subscribe to:
Posts (Atom)