Anda pasti pernah
melihat seorang Chef di hotel berbintang, yang mempunyai tugas memasak makanan
di hotel. Dia harus bisa semua masakan, tidak saja yang dalam negeri, tapi juga
luar negeri, karena para tamu hotel tidak saja dari dalam negeri, tapi juga
dari luar negeri. Apakah anda pernah melihat mereka memasak dengan menggunakan
resep atau langsung diolah masakannya?
Mereka itu langsung memasak makanannya dengan rasa yang sudah pas, tanpa perlu membaca resep di sebelahnya. Coba bayangkan, untuk bisa mengingat semua resep masakan, itu butuh waktu yang tidak singkat. Mereka itu pasti awalnya belajar dahulu, hingga bisa menghafal banyak masakan luar kepala. Jadi siapa bilang, kalau otaknya tidak mampu jadi kerja di dapur saja memasak.
Mereka itu langsung memasak makanannya dengan rasa yang sudah pas, tanpa perlu membaca resep di sebelahnya. Coba bayangkan, untuk bisa mengingat semua resep masakan, itu butuh waktu yang tidak singkat. Mereka itu pasti awalnya belajar dahulu, hingga bisa menghafal banyak masakan luar kepala. Jadi siapa bilang, kalau otaknya tidak mampu jadi kerja di dapur saja memasak.
Ternyata memasak pun
menggunakan otak juga. Harus memikirkan banyak hal juga. Sekarang yang jadi
pertanyaan, apakah bisa kita seperti
para chef internasional di hotel berbintang? Bisa mengingat banyak resep, tanpa
harus ada bahan baku yang tertinggal, karena ada satu bahan yang tertinggal,
maka masakan itu menjadi tidak enak. Bisakah kita menjadi seorang yang serba
sempurna, menjaga tidak ada yang kurang sama sekali?
No comments:
Post a Comment